Ghost writer atau yang lazim
disebut penulis bayangan, biasanya adalah penulis professional, yang dibayar
atau bekerja sebagaimana layaknya penulis lainnya, yaitu menulis buku, cerita,
artikel, teks, pidato, dan sebagainya. Perbedaannya dengan penulis biasa, ghost
writer tidak mencantumkan namanya pada karya yang ditulisnya, tetapi mencantumkan nama orang lain yang membayarnya
atau menggunakan jasanya.
Ghost writer ini adalah profesi yang bergengsi, di negara maju, para tokoh, politisi, selebriti, eksekutif, dan sebagainya menyewa jasanya untuk menuliskan buku, artikel di media, sampai membuat autobiografi. Selain itu jasa ghost writer juga dipakai untuk menulis lirik lagu sampai skrip film.
Ghost writer ini adalah profesi yang bergengsi, di negara maju, para tokoh, politisi, selebriti, eksekutif, dan sebagainya menyewa jasanya untuk menuliskan buku, artikel di media, sampai membuat autobiografi. Selain itu jasa ghost writer juga dipakai untuk menulis lirik lagu sampai skrip film.
Banyak tokoh besar memakai jasa
ghost writer, misalnya autobiografi Henry Ford juga ditulis oleh ghost
writer. Bahkan hampir semua pidato tokoh dan kepala negara atau kepala
pemerintahan ditulis oleh ghost writer yang sering juga disebut speechwriter (karena yang ditulisnya pidato kepala pemerintahan).
Untuk membedakan ghost writer dan penulis biasa adalah pada sebuah buku
autobiografi. Jika penulis mencantumkan namanya di buku autobiografi tersebut maka
dia sebenarnya penulis biasa, tetapi jika autobiografi itu ditulis penulis lain,
bukan si pemilik autobiografi dan tidak mencantumkan penulisnya, maka penulis itu
adalah ghost writer. Istilah ghost atau hantu, menjelaskan bahwa penulis asli
tidak boleh tampak dalam karya tulis itu, dan yang boleh tampak hanyalah nama
klien atau orang yang membayarnya.
Sebenarnya pekerjaan ghost writer
ini mirip dengan editor di media massa, yaitu meramu tulisan dan
memperindahnya. tetapi berbeda dengan editor media, dia tidak hanya
merapikan draf tulisan, tetapi bisa juga menulis ulang, artinya yang terpenting
apa yang ditulis itu harus berdasarkan pikiran kliennya dan tidak sepenuhnya karangannya
sendiri. Oleh karena itu jika dikehendaki sepenuhnya tulisan itu harus sesuai dengan
pikiran kliennya, dan harus mampu membaca gaya berpikir dan gaya berkomunikasi
klien. Hal Ini yang tidak mudah dan tidak ditemui pada penulis biasa, karena seorang
ghost writer dalam menulis seolah-olah mewakili kliennya.
Dengan demikian tidak jarang seorang ghost writer harus dekat dan berdiskusi dengan klien, menyelami keinginannya, mempelajari topik yang menjadi gagasan utama dan sebagainya. Dari kedekatan, diskusi, dan sebagainya itulah sumber tulisan diperoleh. Namun tidak jarang sang tokoh sudah memiliki draf tulisan buku atau cerita yang tinggal dirapikan oleh ghost writer. Tidak jarang Jika seorang tokoh telah cocok dengan seorang ghost writer dia tidak akan lagi mencari penulis lain.
Dengan demikian tidak jarang seorang ghost writer harus dekat dan berdiskusi dengan klien, menyelami keinginannya, mempelajari topik yang menjadi gagasan utama dan sebagainya. Dari kedekatan, diskusi, dan sebagainya itulah sumber tulisan diperoleh. Namun tidak jarang sang tokoh sudah memiliki draf tulisan buku atau cerita yang tinggal dirapikan oleh ghost writer. Tidak jarang Jika seorang tokoh telah cocok dengan seorang ghost writer dia tidak akan lagi mencari penulis lain.
Bagaimana jika ketahuan seseorang
memakai ghost writer? Bagaimana jika tulisan atau buku ketahuan sebenarnya
ditulis ghost writer? Sebenarnya tidak masalah, karena pemanfaatan jasa ini
sudah lazim. Seperti halnya seorang jurnalis juga tidak diharam tulisannya diedit
lagi oleh editor, meski pun hanya nama si
pemilik tulisan yang ditampilkan. Saat hasil kerja si ghost writer dipublikasikan
maka dia menjadi hasil karya si pelangan. Tanggung jawabnya juga ada pada kliennya
karena nama penulis adalah nama klien. Jika terjadi kesalahan semuanya menjadi
tanggungjawab si klien. Itulah sebabnya setelah bekerja atau menulis diperlukan
persetujuan dengan klien terutama memeriksa apakah tulisan sudah sesuai atau
perlu direvisi lagi.
Karena pekerjaan ini bersifat rahasia dan nama penulis asli tidak ditampilkan ini, banyak ghost writer tidak dikenal orang. Orang lebih mengenal klien atau tokoh yang memakai jasanya. Jadi dapat disimpulkan ghost writer adalah asisten atau konsultan yang bekerja secara diam-diam mendampingi dan menyukseskan orang lain melalui karya tulisnya. Timbul pertanyaan, mengapa orang atau tokoh perlu ghost writer? Jawabannya adalah untuk menyempurnakan karyanya. Ternyata banyak tokoh atau orang yang memiliki ide yang bagus, memiliki cerita yang menarik, tetapi tidak tak banyak orang yang memiliki kemampuan atau waktu untuk menuliskannya.
Karena pekerjaan ini bersifat rahasia dan nama penulis asli tidak ditampilkan ini, banyak ghost writer tidak dikenal orang. Orang lebih mengenal klien atau tokoh yang memakai jasanya. Jadi dapat disimpulkan ghost writer adalah asisten atau konsultan yang bekerja secara diam-diam mendampingi dan menyukseskan orang lain melalui karya tulisnya. Timbul pertanyaan, mengapa orang atau tokoh perlu ghost writer? Jawabannya adalah untuk menyempurnakan karyanya. Ternyata banyak tokoh atau orang yang memiliki ide yang bagus, memiliki cerita yang menarik, tetapi tidak tak banyak orang yang memiliki kemampuan atau waktu untuk menuliskannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar